Kingdom Plantae
Divisi Chlorophyta
Kelas Ulvophyceae
Ordo Ulvales
Famili Ulvaceae
Genus Ulva
Spesies Ulva
reticulata (Linnaeus, 1758)
Ulva reticulate merupakan jenis alga yang masuk dalam divisi Chlorophyta (Alga Hijau). Alga hijau (green
algae/Chlorophyta) dinamai berdasarkan kloroplasnya yang berwarna hijau rumput itu (Bahasa Yunani chloros,
“hijau”), yang sangat mirip dengan kloroplas dari organisme yang secara tradisional
kita sebut tumbuhan dalam hal ultrastruktur dan komposisi pigmennya. Sistematika
molekuler dan morfologi seluler hanya meninggalkan sedikit keraguan bahwa alga
hijau dan tumbuhan berkerabat sangat dekat; pada kenyataannya, sejumlah ahli
sistematika sekarang mendukung dimasukkannya alga hijau dalam kingdom tumbuhan
(Campbell,2003).
Alga hijau sebagian
besar hidup di air tawar, beberapa di antaranya di air laut dan air payau. Alga
hijau yang hidup di laut tumbuh di sepanjang perairan yang dangkal. Pada
umumnya melekat pada bebatuan dan seringkali muncul apabila air menjadi surut.
Sebagian yang hidup di air laut merupakan makroalga seperti Ulvales dan Siphonales
(Sulisetjono, 2009).
Berdasarkan
literatur di atas berarti jelas bahwa Ulva reticulata termasuk dalam
alga hijau yang hidup di air laut karena Ulva reticulata masuk dalam
ordo Ulvales. Ulva hidup dengan
melekat pada bebatuan dan seringkali muncul apabila air menjadi surut.
Ulva reticulata ini tumbuh melimpah pada zona pasang surut bagian atas (supratidal). Membentuk koloni yang tebal sehingga pantai tampak hijau. Alga ini termasuk
dalam alga tropis yang tersebar kosmpolitan, kadang tersebar sampai di perairan
subtropics.
Ciri-ciri umum dari Ulva
reticulata ini adalah thallus berbentuk seperti lembaran, berwarna hijau yang berlubang-lubang sehingga menyerupai jalinan pita lebar. Susunan tubuh dari
alga ini berbentuk foliaceus atau parenkimatis, yaitu filamen yang pembelahan
sel vegetatifnya terjadi lebih dari satu bidang. Tumbuh membentuk koloni yang tebal, alat pelekatnya sulit diamati, koloni biasanya terkait pada suatu substrat padat.
Ulva atau selada laut adalah sejenis rumput laut
yang dapat dimakan, dengan thallus yang berdiferensiasi menjadi blade yang
mirip daun dan holdfast yang mirip akar yang menjadi jangkar bagi alga itu
dalam melawan gejolak ombak pasang. Thallus tersebut sesungguhnya multiseluler,
terdiri dari sel-sel yang berspesialisasi yang digabung menjadi jaringan
(Campbell, 2003).
Dinding sel dari
Chlorophyta tersusun atas dua lapisan bagian dalam tersusun oleh selulosa dan
lapisan luar adalah pektin. Kloroplas terbungkus oleh sistem mebran rangkap.
Pigmen yang terdapat dalam kloroplas yaitu klorofil a dan klorofil b,
ß-karoten, serta berbagai macam xantofil (lutein, (violaxanthin, zeaxanthin).
Kloroplas di dalam sel letaknya mengikuti dinding sel (parietal). Kloroplas
dari ordo Ulotrichales berbentuk sabuk (Sulisetjono, 2009).
Menurut jurnal
ilmiah dari Flower E. Myusa menjelaskan bahwa makroalga (rumput laut) dapat
dibudidayakan secara efektif untuk produksi alga yang berguna sebagai biomassa
dan penghapusan nutrisi dari limbah tambak. Gracilaria dan Ulva
reticulata crassa tumbuh pada tingkat rata-rata 1,5 dan 1,2%. Kedua spesies
ini menghapus nitrogen sebagai protein rumput laut pada rata-rata hingga 0,4 g
N/m2/d. Biomassa yang dihasilkan alga ini berkualitas baik dengan
isi protein berat kering 13% untuk G. Crassa dan 26% untuk U.
Reticulata.
Ulva oleh para ahli dianggap sebagai sumber
makanan yang sehat bagi manusia. Hal tersebut karena sebagai salah satu anggota
dari rumput laut, Ulva mengandung serat sehingga memakan Ulva
dalam jumlah besar membantu memperlancar pencernaan orang yang memakannya. Ulva
juga memiliki kandungan nutrisi yang cukup tinggi. Hal tersebut merujuk
pada fakta bahwa Ulva yang dikeringkan mengandung 18.7% air, 14.9%
protein, 0.04% lemak, 50. Gula tepung dan 0.2% serat.adapun vitamin dan mineral
yang ada dalam Ulva antara lain Vitamin A (jumlahnya sama dengan yang
mterkandung dalam kubis), Vitamin B1, Vitamin C, serta iodin (jumlahnya 31ppm)
Pada siklus hidup
ulva, sporofit (thallus diploid) dan gametofit (thallus haploid) secara
struktural identik, atau isomorfik. Gametofit menghasilkan gamet yang mebentuk
zigot melalui singami. Zigot berkembang menjadi sporofit, kemudian berkembang
menjadi sporangia. Sporangia menghasilkan sel-sel reproduksi yang disebut
zoospora. Sel-sel ini berkembang secara langsung menjadi gametofit (Campbell,
2003).
Gambar siklus hidup Ulva sp.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Neil A.,
dkk. 2003. Biologi Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta: Erlangga
http://republik-tawon.blogspot.com/2010/07/selada-laut.html
Myusa, Flower E., dkk.
2002. Ulvareticulata and Gracilariacrassa:
Macroalgae That CanBiofilter Effluent from Tidal Fishponds in Tanzania. Western Indian Ocean
J. Mar. Sci. Vol. 1, No. 2
Sulisetjono. 2009. Alga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar