Sabtu, 30 Juni 2012

KONSEPTUS pada MAMALIA


PEMBAHASAN
2.1. Pengertian konseptus
            Konsepsi atau kehamilan merupakan benda asing di dalam tubuh, namun tubuh tidak menolak keberadaannya. Konsepsi (kehamilan) terjadi setelah sebuah sel telur berhasil di tembus oleh sebuah sperma. Perjalanan sel telur dan sperma, walaupun tampak sederhana, membutuhkan serangkaian peristiwa yang kompleks agar pembuahan dan implantasi dapat terjadi.[1]
            Konseptus yaitu kata yang digunakan untuk menyebut semua produk jaringan hasil konsepsi-mudigah, janin, membran janin, dan plasenta. Konseptus mencakup semua jaringan, baik embrionik dan ekstra embrionik yang berkembang dari zigot.
2.2. Tahapan-tahapan dalam konseptus
            Konsesptus (janin beserta selubungnya) memberikan sinyal tentang keberadaanya pada sistem induk sehingga memperpanjang kelangsungan hidup corpus luteum/benda kuning dalam indung telur.
Periode 1. Ovulasi
            Pada sekitar hari ke-14 dari siklus menstruasi, sebuah sel telur matang keluar dari folikel didalam ovarium dan berjalan kedalam saluran telur (tuba fallopi).
Periode 2. Perjalanan sperma
            Pada saat ejakulasi sperma mengalir melewati leher rahim )serviks) dan kedalam rahim (uterus) untuk memulai perjalanan menuju sel telur.
Periode 3. Pembuahan sel telur
            Sperma yang bertahan mengelilingi sel telur, melepaskan enzim-enzim untuk mengurai lapisan luar sel telur. Satu sperma berhasil menembus sel telur.


Periode 4. Pembelahan sel
            Pada sekitar empat hari setelah konsepsi, sel telur yang telah dibuahi membelah berkali-kali dan membentuk sekelompok sel yang disebut morula.
Periode 5. Implantasi
            Kumpulan sel yang terdiri atas sekitar 100 sel, kini diseburt blastokista, menembus permukaan rahim dan embrio mulai terbentuk.
Sel yang telah dibuahi yang berasl dari penyatuan sel telur dan sperma disebut zigot. Zigot ini membelah menjadi dua sel yang identik dan terus membelah seraya menuruni saluran telur atau Tuba Falopi sampai membentiuk sekelompok sel yang dikenal sebagai morula. Ketika mencapai uterus (rahim), sel ini membentuk sel yang terdiri dari sekitar 100 sel, disebut blastokista. Sekitar satu minggu setelah pembuahan, blastokista menempel di permukaan rahim, yaitru endometrium. Pada titik ini kehamilan bisa dipastikan. Blastokista berkembang menjadi embrio dan plasenta kemudian terbentuk. Hormon gonadotropin korionik manusia (human corionic gonadotropin, hCG) dilepeaskna, hCG akan merangsang produksi progesteron, yang dapat mempertahankan permukaan rahim. [2]
Protein-protein yang berhubungan dengan kehamilan dapat ditemukan dalam sirkulasi maternal segera setelah konsepsi. Sebagai contoh, suatu platelet activating (PAF)-like substance, yang dihasilkan oleh ovum yang dibuahi dapat terdeteksi segera (1-4). Setelah ovulasi dan fertilisasi, embrio masih berada dalam ampula tuba sampai hari ke tiga. Konsepsi yang sedang berkembang mengarah pada uterus, melalui bagian istmus tuba, selama 10 jam, dan kemudian memasuki uterus sebagai suatu embrio 2-8 sel (5-6). Pada perkembangan selanjutnya, antara 3-6 hari setelah konsepsi, embrio menjadi blastokist mengambang dalam rongga endometrium (6). Skema fase preimplantasi digambarkan pada gambar 2. Sebelum implantasi, blastokist juga mensekresikan substansi spesifik yang meningkatkan penerimaan endometrium. Implantasi yang berhasil memerlukan sinkronisasi yang tepat antara perkembangan blastokist dan pematangan endometrium.

           
            Gambar 2. Siklus ovarium, fertilisasi dan perkembangan embrio yang terjadi
       selama minggu pertama setelah konsepsi.
2.3. Dari Konsepsi sampai sebelum kelahiran
Pada mamlia berplasenta, kehamilan atau gestasi, adalah kondisi mengandung satu atau lebih embrio, yaitu individu yang baru berkembang, dalam uterus. Kehamilan diawali oleh konsepsi, yaitu proses fertilisasi atau pembuahn telur oleh sebuah sel sperma, dan berlangsung terus sampai kelahiran sang anak. Keahmilan pada manusia berlangsung rata-rata 266 hari (38 minggu) dari konsepsi, 40 minggu dari permulaan siklus menstruasi terakhir. Lama kehamilan pada spesies lain berkorelasi dengan ukuran tubuh dan seberapa jauh perkembangan anak pada saat kelahiran. Banyak hewan pengerat (mencit dan tikus) mempunyai periode kehamilan sekitar 21 hari, sementara anjing kurang lebih 60 hari. Pada sapi, kehamilan rata-rata berlangsung 270 hari(hampir sama seperti pada manusia), pada jerapah kehamilan berlangsung sekitar 420 hari dan pada gajah kehamilan berlangsung lebih dari 600 hari.
Untuk memudahkan kajian, kehamilan manusia dapat dibagi tige trimester yang masing-0masing sekitar 3 bulan lamanya. Trimester pertama adalah waktu terjadinya perubahan yang paling radial baik untuk ibu maupun untuk bayinya. Fertilisasinya terjadi di dalam oviduct.sekitar24 jam kemudian, zigot yang dihasilkan mulai membelah, suatu proses yang disebut pembelahan. Pembelahan itu terus berlangsung dan embrio membentuk kumpulan sel berbentuk bola ketika mencapai uterus sekitar 3-4 hari setelah pembuahan. Sekitar s1 minggu setelah pembuahan, proses pembelahan itu menghasilkan tahapan embrionik yang disebut dengan blastosista, yaitu bola yang mengandung rongga pipi. Dalam proses yang berlangsung kurang lebih 5 hari lagi, blastosista tersebut menmpel dan terimplatasi ke dalam endometrium. Diferensiasi struktur tubuh sekarang mulai benar-benar berlangsung. Selama implantasi, blastosista akan menempel di endometrium, yang memberikan respon dengan tumbuh menyelimuti blastosista tersebut. Embrio mendapatkan nutriennya secara langsung dari endometrium selama dua sampai empat minggu pertama perkembangan. Sementara itu, jaringan yang tmbuh dari embrio yang sedang berkembang itu bercampur dengan endometrium dan membentuk plasenta. Organ berbentuk cakaraam ini yang mengandung pembuluh darah dan pembuluh darah embrio, tumbuh hingga mencapai ukuran piring makan dan berbobot kurang dari 1 kilogram. Difusi zat-zat antara sirkulasi maternal dan embrio menyediakan nutrien, mempertukarkan gas-gas respirasi, dan pembuangan limbah metabolisme untuk embrio tersebut. Darah dri embrio mengalir ke plasenta melalui arteri tali pusar dan kembali melalui  vena pusar dan melewati hati embrio itu.
Trimester pertama juga merupakan periode utama organogenesis, yaitu perkembangan organ tubuh. Jantung mulai berdenyut pada minggu keempat dan dapat dideteksi dengan stetoskop pada akhir trimester pertama. Pada akhir minggu kedelapan, semua struktur utama dewasa sudah ada dalam bentuk rudimenter. Pada saat itu, embrio disebut fetus atau janin. Meskipun sudah berdiferensiasi dengan baik, fetus hanya 5cm panjangnya pada akhir trimester pertama.  Karna laju organogenesis yang cepat, embrio paling sensitif selama trimester pertama terhadap ancaman seperti radiasi, dan obat-obatan yang dapat menyebabkan cacat lahir.
Trimester pertama juga merupakan waktu dimana terjadi perubahan cepat pada ibu. Embrio mensekresikan hormon yang memberikan sinyal akan kehadiranya dan mengontrol sistem reproduksi ibunya. Satu hormon embrio yaitu human chorionic gonadotrophin (hCG), bertindak seperti LH pituitari untuk mempertahankan sekresi progesteron dan estrogen oleh korpus luteum selama trimester pertama. Dengan ketidakberadaan hormon tersebut, penurunan kadar LH maternal akibat inhibisi (penghambatan) pituitari oleh progesteron akan memngakibatkan menstruasi dan aborsi embrio secara spontan. Kadar hCG dalam darah ibu sedemikian tingginya ssehingga sebagian diantaranya diekskresikan dalam urin, dan dapat dideteksi dalam uji kehamilan. Kadar progesteron yang tinggi mengawali perubahan sistem reproduksi pada perempuan yang hamil, termasuk peningkatan mukus dalam servik yang membentuk sumbat plasenta bagian maternal milik ibu, pembesaran uterus,dan (melalui umpan balik negatif pada hipotalamus dan pituitari) penghentian ovulasi dan siklus mnenstruasi. Payudara juga membesar secara cepat dan seringkali menjadi lembek.
Selama trimester kedua, fetus tumbuh secara cepat dan mencapai panjang sekitar 30cm serta sangat aktif. Ibu bisa merasakan pergerakan fetus sselama awal trimester kedua, dan aktifitas fetus bisa terlihat melalui dinding abdomen pada pertengahan periode ini. Kadar hormon akan stabil ketika hCG menurun, korpus luteum akan mulai rusak, dan plasenta akn mensekresiakn progesteronnya sendiri, yang mempertahankan kehamilan tersebut. Selama trimester kedua, uterus akan tumbuh cukup besar sehingga kehamilan itu menjadi terlihat jelas.
Trimester ketiga dan yang terkhir merupakan saat terjadinya pertumbuhan fetus yang cepat hingga  mencapai bobot sekitar 3-3,5 kg dan panjang 50 cm. Aktifitas fetus mungkin berkurang ketika fetus mengisi seluruh ruangan yang tersedia didalam membran embrio. Ketika fetus tumbuh dan uterus mengembang mengelilinga, maka organ abdomen ibu menjadi tertekan dan terdesak, dan menyebabkan urinasi yang sering, hambatan pencernaan, dan pegal pada otot punggung. Kerja beberapahormon yang saling berkaitan (estrogen dan pksitosin) dan regulator lokal (protaglandin) menginduksi dan mengatur proses kelahiran. Estrogen mencapai kadar tertinggi dalam darah ibu selama minggu terakhir kehamilan, dan memicu pembentukan resptor oksitosin pada uterus. Oksitosin, yang dihasilkan oleh fetus dan pituitari posterior ibu, merangsang kontraksi yang sangat kuat oleh otot polos uterus. Oksitosin juga merangsang plasenta untuk mensekresiakan prostaglandin, yang meningkatkan kontraksi tersebut. Selanjutnya, cekaman fisik dan emosi yang berkaitan dengan kontraksi itu merangsang pelepasan lebih banyak oksitosin dan prostaglandin, yang merupakan sistem umpan balik positif yang mendasari tiga tahapan proses kelahiran.[3] 
2.4. Pertumbuhan Embrio
             Setelah inti sel spermatozoa bersatu dengan inti sel ovum, maka terjadilah sel baru yang bersifat diploid. Sel ini disebut (gamet satu sel =konseptus, gamet yang telah membelah menjadi dua sel atau lebih = embrio) konseptus atau pula sering disebut embrio. Zat-zat yang terdapat dalam ampula, yang dihasilkan oleh sel-sel dinding ampula, yaitu bicarbonate, pyruvate, oxygen dan sebagainya yang dapat merangsang pergerakan spermatozoa sebelum terjadinya fertilisasi, ternyata sangat diperlukan untuk pertumbuhan konseptus. Hal ini dibuktikan dengan jalan menggunakan zat-zat tersebut sebagai medium untuk pertumbuhan konseptus in vitro. Meskipun zona pellucida masih intak (utuh) tetapi telah dibuktikan dengan metoda immunoflorescence, bahwa embrio tikus yang terdiri atas 2 sampai 4 sel dalam ampula, telah dapat menyerap protein.
            Sel ovum pada berbagai mammalia, selalu lebih besar daripada sel biasa. Pada sapi ukuran tersebut mencapai kebesaran 200 mikron, sedang kepala spermatozoa hanya sebesar 8 sampai 9 mikron. Setelah spermatozoa masuk dalam tubuh sel ovum dan bersejiwa, sel ovum tidak bertambah besar, sebab segera setelah sel spermatozoa masuk, terjadi pengkerutan sel dan keluarnya cairan dari dalam sel yang diikuti oleh terlepasnya polar bodi yang terahir dari sel ovum
            Pembelahan sel berlangsung terus, pada waktu jumlah sel dalam zona pellucida mencapai jumlah 32 buah, embrio ini disebut morulla. Cairan mulai terlihat terkumpul diantara beberapa sel dalam morulla. Ruangan ini disebut blastocoele, sedang embrio kini disebut blastosyte.  Jika blastocoele telah membentuk maka tubuh embrio seolah-olah terbagi dua, karena ada bagian sel yang tumbuh bembentuk sel-sel tipis dipermukaan, yang menyelubungi hampir seluruh tubuh blastocoele. Bagian yang menyelubungi ini disebut trophoblast,  sedang bagian yang diselubungi disebut inner cell mass (masa sel bagian dalam). Dalam pertumbuhan selanjutnya trophoblst akan tumbuh menjadi plasenta.
            Pada waktu embrio masih dalam keadaan dua sampai delapan sel, belum ada pembagiann tugas untuk tiap-tiap sel. Tiap sel masih mungkin untuk tumbuh menjadi individu baru. Hal ini telah di buktikan oleh beberapa peneliti. Yang menyatakan bahwa adanya pembelahan embrio mencit yang baru terdiri dari empat sel menjadi dua. Tiap-tiap pembeelahan kemudian ditanam dalam ampula dari dua ekor tikus dan masing-masing belahan ternyata tumbuh menjadi janin dan lahir. Sebaliknya jika dua buah embrio yang masih berumur dua-tiga hari itu dibelah dan masing-masing belahan dipertautkan kembali. Pada embrio campuran yang terdiri dari 8 sel ditanam dalam induk betina mencit. Embrio ini tumbuh normal meskipun jumlah selnya 2 kali embrio biasa. Tetapi waktu lahir menjadi mencit baru, terlihat bahwa semua keadaan alat tubuhnya sampai pada besarnya individu.
            Pada wktu embrio memasuki uterus, jumlah sel telah mencapai 32 dan disebut morula. Morula berkembang terus menjadi blastocyist yang mempunyai trophoblast. Trophoblast mempunyai fungsi menyerap cairan yang mengandung nutrisi bagi embrio. Meskipun telah ada penambahan cairan yang brarti penambahan volume, tetapi zona pellucida masih bertahan dan membungkus seluruh tubah embrio.[4]

2.5. Tanda-tanda Kehamilan
            Ada dua aspek terpisah yang menandai kehamilan.sapek pertama yang menunjukkan kehamilan adalah tanda-tanda fisik di tubuh, seperti rasa mual-mual, lebih sering kencing, dan pembuluh-pembuluh darah dipermukaan payudara membesar. Aspek kedua berkenaan dengan penerimaan intelektual dan emosional atas kehamilan. Aspek pertama bisa ditandai dengan perasaan gembira dan cemas, dan aspek keduasebagian besar perempuan diwarnai dengan perasaan ambivalen.
Tanda paling awal dari kehamilan adalah perasaan bahwa adanya benar-benar hamil. Tanda awal lain adalah kelelahan. Meskipun sebagian perempuan merasa kuat, mayoritas jika ditanya, akan mengakui dirinya didera perasaan lelah, keadaan kelelahan ini disebut dengan narcolepsy.
Keterlambatan menstruasi (Amennorhoea), selama dua minggu proses pembuahan, seorang wanita yang mengalami keterlambatan menstruasi dan ini merupakan tanda klasik kehamilan. Kehamilan memang menjadi penyebab paling umum dari Amennorhoea, tetapi bukan satu-satunya .
Morning sickness (mual-mual), banyak perempuan merasa sakit yang disebabkan meningkatnya kadar hormon-hormon yang mengalir di dalam darah. Sebuah hormon yang disebut human chorionic gonadotrophin (HCG) dihasilkan dalam aliran darah, untuk menjaga persediaan estrogen dan progesteron serta untuk mencegah masa menstruasi, dengan kata lain untuk memelihara kehamilan. Adanya HCG dalam urin menunjukkan kehamilan. Meningkatnya kadar hormon ini boleh dikatakan bersamaaan dengan timbulnya rasa mual bagi banyak perempuan, yang berkurang sedikit lebih sedikit pada minggu ke 12-14. Meningkatnya hormon secara tiba-tibadapat lansung menimbulkan efek pedih di lapisan perut, dan efek ini berupa rasa mual-mual. Mual-mual ini berlansung lebih dari tiga bulan pertama
Selera makan dan nyidam, perubahan selera makan dan kesukaan pada makanan-makanan tertentu bisa jadi merupakan tanda-tanda pertama kehamilan dan bahkan terjadi sebelum terlambat menstruasi. Teramt bisa jika perempuan hamil sangat menyukai makanan dan minuman tertentu.
Sering kencing (Micturition), ketika mulai membesar rahim menekan kandung kemih yang terletak di dekatnya. Konsekuensinya, kandung kemih berusaha mengekuarkan urin meskipun sedikit, dan banyak perempuan hamil merasa sering kencing satu minggu setelah pembuahan.
Payudara akan mengalami perubahan-perubahan saat kehamilan awal yaitu benar-benar membesar bentuk payudara dibandingkan ketika paro kedua pada setiap siklus menstruasi akibat rangsangan progesteron, pada puting juga mulai membesar dan lebih gelap warnanya.[5]
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
            Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa :
  1. Konseptus atau kehamilan adalah benda asing didalam tubuh betina yang merupakan hasil dari pembuahan sel ovum oleh sperma. Konseptus yaitu kata yang digunakan untuk menyebut semua produk jaringan hasil konsepsi-mudigah, janin, membran janin, dan plasenta.
  2. Terdapat lima tahapan dalam konseptus, yaitu ovulasi, perjalanan sel sperma, pembuahan sel telur. Pembelahan sel dan implantasi.
  3. Tanda-tanda kehamilan yaitu tanda-tanda fisik di tubuh, seperti rasa mual-mual, lebih sering kencing, dan pembuluh-pembuluh darah dipermukaan payudara membesar.
  4. Keahmilan pada manusia berlangsung rata-rata 266 hari (38 minggu) dari konsepsi, 40 minggu dari permulaan siklus menstruasi terakhir. Sedangkan pada banyak hewan pengerat (mencit dan tikus) mempunyai periode kehamilan sekitar 21 hari, sementara anjing kurang lebih 60 hari. Pada sapi, kehamilan rata-rata berlangsung 270 hari(hampir sama seperti pada manusia), pada jerapah kehamilan berlangsung sekitar 420 hari dan pada gajah kehamilan berlangsung lebih dari 600 hari.

3.2 Saran
            Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya,karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Penulis banyak berharap para pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya.Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca pada umumnya.


DAFTAR PUSTAKA

Bloom and Fawcet.1994. Buku Ajar Histologi Edisi 12. Jakarta : EGC
Campbell. 2003. Biologi Edisi ke lima jilid 3. Jakarta: Erlangga
Pearce, Evelyn C.2009. Fisiologi dan Anatomi untuk Paramedis. Jakarta : EGC
Partodihardjo, Soebadi. 1992. Ilmu Reproduksi Hewan. Jakarta: Mutiara Sumber Widya
Simkin, Penny, P.T,dkk.1991.Panduan Lengkap Kehamilan, Melahirkan dan Bayi. Jakarta :           
Arcan 
Stopperd, Muriam. 2002. Kehamilan dan Kelahiran. Yogyakarta: Pustaka pelajar





[1] Parker-littler.2008.hal 20
[2]  Parker-littler.2008.hal 21
[3] Campbell. Biologi. 2003. Hal:165-167
[4] Partodihardjo. 1992. Ilmu Reproduksi Hewan. Hal:216-220
[5] Stoppard. 2002. Kehamilan dan kelahiran. Hal: 25-30

Tidak ada komentar:

Posting Komentar