PEMBAHASAN
2.1. Pengertian
konseptus
Konsepsi atau kehamilan merupakan
benda asing di dalam tubuh, namun tubuh tidak menolak keberadaannya. Konsepsi
(kehamilan) terjadi setelah sebuah sel telur berhasil di tembus oleh sebuah
sperma. Perjalanan sel telur dan sperma, walaupun tampak sederhana, membutuhkan
serangkaian peristiwa yang kompleks agar pembuahan dan implantasi dapat
terjadi.[1]
Konseptus yaitu kata yang digunakan
untuk menyebut semua produk jaringan hasil konsepsi-mudigah, janin, membran
janin, dan plasenta. Konseptus mencakup semua jaringan, baik embrionik dan
ekstra embrionik yang berkembang dari zigot.
2.2.
Tahapan-tahapan dalam konseptus
Konsesptus (janin beserta
selubungnya) memberikan sinyal tentang keberadaanya pada sistem induk sehingga
memperpanjang kelangsungan hidup corpus luteum/benda kuning dalam indung telur.
Periode
1. Ovulasi
Pada sekitar hari ke-14 dari siklus
menstruasi, sebuah sel telur matang keluar dari folikel didalam ovarium dan
berjalan kedalam saluran telur (tuba fallopi).
Periode
2. Perjalanan sperma
Pada saat ejakulasi sperma mengalir
melewati leher rahim )serviks) dan kedalam rahim (uterus) untuk memulai
perjalanan menuju sel telur.
Periode
3. Pembuahan sel telur
Sperma yang bertahan mengelilingi
sel telur, melepaskan enzim-enzim untuk mengurai lapisan luar sel telur. Satu
sperma berhasil menembus sel telur.
Periode
4. Pembelahan sel
Pada sekitar empat hari setelah
konsepsi, sel telur yang telah dibuahi membelah berkali-kali dan membentuk
sekelompok sel yang disebut morula.
Periode
5. Implantasi
Kumpulan sel yang terdiri atas
sekitar 100 sel, kini diseburt blastokista, menembus permukaan rahim dan embrio
mulai terbentuk.
Sel
yang telah dibuahi yang berasl dari penyatuan sel telur dan sperma disebut
zigot. Zigot ini membelah menjadi dua sel yang identik dan terus membelah
seraya menuruni saluran telur atau Tuba Falopi sampai membentiuk sekelompok sel
yang dikenal sebagai morula. Ketika mencapai uterus (rahim), sel ini membentuk
sel yang terdiri dari sekitar 100 sel, disebut blastokista. Sekitar satu minggu
setelah pembuahan, blastokista menempel di permukaan rahim, yaitru endometrium.
Pada titik ini kehamilan bisa dipastikan. Blastokista berkembang menjadi embrio
dan plasenta kemudian terbentuk. Hormon gonadotropin korionik manusia (human
corionic gonadotropin, hCG) dilepeaskna, hCG akan merangsang produksi
progesteron, yang dapat mempertahankan permukaan rahim. [2]
Protein-protein yang
berhubungan dengan kehamilan dapat ditemukan dalam sirkulasi maternal segera
setelah konsepsi. Sebagai contoh, suatu platelet activating (PAF)-like substance,
yang dihasilkan oleh ovum yang dibuahi dapat terdeteksi segera (1-4). Setelah
ovulasi dan fertilisasi, embrio masih berada dalam ampula tuba sampai hari ke
tiga. Konsepsi yang sedang berkembang mengarah pada uterus, melalui bagian
istmus tuba, selama 10 jam, dan kemudian memasuki uterus sebagai suatu embrio
2-8 sel (5-6). Pada perkembangan selanjutnya, antara 3-6 hari setelah konsepsi,
embrio menjadi blastokist mengambang dalam rongga endometrium (6). Skema fase
preimplantasi digambarkan pada gambar 2. Sebelum implantasi, blastokist juga
mensekresikan substansi spesifik yang meningkatkan penerimaan endometrium.
Implantasi yang berhasil memerlukan sinkronisasi yang tepat antara perkembangan
blastokist dan pematangan endometrium.
Gambar 2. Siklus ovarium,
fertilisasi dan perkembangan embrio yang terjadi
selama minggu
pertama setelah konsepsi.
2.3. Dari Konsepsi sampai sebelum kelahiran
Pada mamlia berplasenta, kehamilan atau gestasi,
adalah kondisi mengandung satu atau lebih embrio, yaitu individu yang baru
berkembang, dalam uterus. Kehamilan diawali oleh konsepsi, yaitu proses
fertilisasi atau pembuahn telur oleh sebuah sel sperma, dan berlangsung terus
sampai kelahiran sang anak. Keahmilan pada manusia berlangsung rata-rata 266
hari (38 minggu) dari konsepsi, 40 minggu dari permulaan siklus menstruasi
terakhir. Lama kehamilan pada spesies lain berkorelasi dengan ukuran tubuh dan
seberapa jauh perkembangan anak pada saat kelahiran. Banyak hewan pengerat
(mencit dan tikus) mempunyai periode kehamilan sekitar 21 hari, sementara
anjing kurang lebih 60 hari. Pada sapi, kehamilan rata-rata berlangsung 270
hari(hampir sama seperti pada manusia), pada jerapah kehamilan berlangsung
sekitar 420 hari dan pada gajah kehamilan berlangsung lebih dari 600 hari.
Untuk memudahkan kajian, kehamilan manusia dapat
dibagi tige trimester yang masing-0masing sekitar 3 bulan lamanya. Trimester
pertama adalah waktu terjadinya perubahan yang paling radial baik untuk ibu
maupun untuk bayinya. Fertilisasinya terjadi di dalam oviduct.sekitar24 jam
kemudian, zigot yang dihasilkan mulai membelah, suatu proses yang disebut
pembelahan. Pembelahan itu terus berlangsung dan embrio membentuk kumpulan sel
berbentuk bola ketika mencapai uterus sekitar 3-4 hari setelah pembuahan.
Sekitar s1 minggu setelah pembuahan, proses pembelahan itu menghasilkan tahapan
embrionik yang disebut dengan blastosista, yaitu bola yang mengandung rongga
pipi. Dalam proses yang berlangsung kurang lebih 5 hari lagi, blastosista
tersebut menmpel dan terimplatasi ke dalam endometrium. Diferensiasi struktur
tubuh sekarang mulai benar-benar berlangsung. Selama implantasi, blastosista
akan menempel di endometrium, yang memberikan respon dengan tumbuh menyelimuti
blastosista tersebut. Embrio mendapatkan nutriennya secara langsung dari
endometrium selama dua sampai empat minggu pertama perkembangan. Sementara itu,
jaringan yang tmbuh dari embrio yang sedang berkembang itu bercampur dengan
endometrium dan membentuk plasenta. Organ berbentuk cakaraam ini yang
mengandung pembuluh darah dan pembuluh darah embrio, tumbuh hingga mencapai ukuran
piring makan dan berbobot kurang dari 1 kilogram. Difusi zat-zat antara
sirkulasi maternal dan embrio menyediakan nutrien, mempertukarkan gas-gas
respirasi, dan pembuangan limbah metabolisme untuk embrio tersebut. Darah dri
embrio mengalir ke plasenta melalui arteri tali pusar dan kembali melalui vena pusar dan melewati hati embrio itu.
Trimester pertama juga merupakan periode utama
organogenesis, yaitu perkembangan organ tubuh. Jantung mulai berdenyut pada
minggu keempat dan dapat dideteksi dengan stetoskop pada akhir trimester
pertama. Pada akhir minggu kedelapan, semua struktur utama dewasa sudah ada
dalam bentuk rudimenter. Pada saat itu, embrio disebut fetus atau janin.
Meskipun sudah berdiferensiasi dengan baik, fetus hanya 5cm panjangnya pada akhir
trimester pertama. Karna laju
organogenesis yang cepat, embrio paling sensitif selama trimester pertama
terhadap ancaman seperti radiasi, dan obat-obatan yang dapat menyebabkan cacat
lahir.
Trimester pertama juga merupakan waktu dimana terjadi
perubahan cepat pada ibu. Embrio mensekresikan hormon yang memberikan sinyal
akan kehadiranya dan mengontrol sistem reproduksi ibunya. Satu hormon embrio
yaitu human chorionic gonadotrophin (hCG), bertindak seperti LH pituitari untuk
mempertahankan sekresi progesteron dan estrogen oleh korpus luteum selama
trimester pertama. Dengan ketidakberadaan hormon tersebut, penurunan kadar LH
maternal akibat inhibisi (penghambatan) pituitari oleh progesteron akan
memngakibatkan menstruasi dan aborsi embrio secara spontan. Kadar hCG dalam
darah ibu sedemikian tingginya ssehingga sebagian diantaranya diekskresikan
dalam urin, dan dapat dideteksi dalam uji kehamilan. Kadar progesteron yang
tinggi mengawali perubahan sistem reproduksi pada perempuan yang hamil,
termasuk peningkatan mukus dalam servik yang membentuk sumbat plasenta bagian
maternal milik ibu, pembesaran uterus,dan (melalui umpan balik negatif pada
hipotalamus dan pituitari) penghentian ovulasi dan siklus mnenstruasi. Payudara
juga membesar secara cepat dan seringkali menjadi lembek.
Selama trimester kedua, fetus tumbuh secara cepat dan
mencapai panjang sekitar 30cm serta sangat aktif. Ibu bisa merasakan pergerakan
fetus sselama awal trimester kedua, dan aktifitas fetus bisa terlihat melalui
dinding abdomen pada pertengahan periode ini. Kadar hormon akan stabil ketika
hCG menurun, korpus luteum akan mulai rusak, dan plasenta akn mensekresiakn
progesteronnya sendiri, yang mempertahankan kehamilan tersebut. Selama
trimester kedua, uterus akan tumbuh cukup besar sehingga kehamilan itu menjadi
terlihat jelas.
Trimester ketiga dan yang terkhir merupakan saat
terjadinya pertumbuhan fetus yang cepat hingga
mencapai bobot sekitar 3-3,5 kg dan panjang 50 cm. Aktifitas fetus
mungkin berkurang ketika fetus mengisi seluruh ruangan yang tersedia didalam
membran embrio. Ketika fetus tumbuh dan uterus mengembang mengelilinga, maka
organ abdomen ibu menjadi tertekan dan terdesak, dan menyebabkan urinasi yang
sering, hambatan pencernaan, dan pegal pada otot punggung. Kerja beberapahormon
yang saling berkaitan (estrogen dan pksitosin) dan regulator lokal
(protaglandin) menginduksi dan mengatur proses kelahiran. Estrogen mencapai
kadar tertinggi dalam darah ibu selama minggu terakhir kehamilan, dan memicu
pembentukan resptor oksitosin pada uterus. Oksitosin, yang dihasilkan oleh
fetus dan pituitari posterior ibu, merangsang kontraksi yang sangat kuat oleh
otot polos uterus. Oksitosin juga merangsang plasenta untuk mensekresiakan
prostaglandin, yang meningkatkan kontraksi tersebut. Selanjutnya, cekaman fisik
dan emosi yang berkaitan dengan kontraksi itu merangsang pelepasan lebih banyak
oksitosin dan prostaglandin, yang merupakan sistem umpan balik positif yang
mendasari tiga tahapan proses kelahiran.[3]
2.4. Pertumbuhan Embrio
Setelah inti
sel spermatozoa bersatu dengan inti sel ovum, maka terjadilah sel baru yang
bersifat diploid. Sel ini disebut (gamet satu sel =konseptus, gamet yang telah
membelah menjadi dua sel atau lebih = embrio) konseptus atau pula sering
disebut embrio. Zat-zat yang terdapat dalam ampula, yang dihasilkan oleh
sel-sel dinding ampula, yaitu bicarbonate, pyruvate, oxygen dan
sebagainya yang dapat merangsang pergerakan spermatozoa sebelum terjadinya
fertilisasi, ternyata sangat diperlukan untuk pertumbuhan konseptus. Hal ini
dibuktikan dengan jalan menggunakan zat-zat tersebut sebagai medium untuk
pertumbuhan konseptus in vitro. Meskipun zona pellucida masih intak (utuh)
tetapi telah dibuktikan dengan metoda immunoflorescence, bahwa embrio
tikus yang terdiri atas 2 sampai 4 sel dalam ampula, telah dapat menyerap
protein.
Sel
ovum pada berbagai mammalia, selalu lebih besar daripada sel biasa. Pada sapi
ukuran tersebut mencapai kebesaran 200 mikron, sedang kepala spermatozoa hanya
sebesar 8 sampai 9 mikron. Setelah spermatozoa masuk dalam tubuh sel ovum dan
bersejiwa, sel ovum tidak bertambah besar, sebab segera setelah sel spermatozoa
masuk, terjadi pengkerutan sel dan keluarnya cairan dari dalam sel yang diikuti
oleh terlepasnya polar bodi yang terahir dari sel ovum
Pembelahan
sel berlangsung terus, pada waktu jumlah sel dalam zona pellucida mencapai
jumlah 32 buah, embrio ini disebut morulla. Cairan mulai terlihat
terkumpul diantara beberapa sel dalam morulla. Ruangan ini disebut blastocoele,
sedang embrio kini disebut blastosyte. Jika blastocoele telah membentuk maka tubuh
embrio seolah-olah terbagi dua, karena ada bagian sel yang tumbuh bembentuk
sel-sel tipis dipermukaan, yang menyelubungi hampir seluruh tubuh blastocoele.
Bagian yang menyelubungi ini disebut trophoblast, sedang bagian yang diselubungi disebut inner
cell mass (masa sel bagian dalam). Dalam pertumbuhan selanjutnya trophoblst
akan tumbuh menjadi plasenta.
Pada
waktu embrio masih dalam keadaan dua sampai delapan sel, belum ada pembagiann
tugas untuk tiap-tiap sel. Tiap sel masih mungkin untuk tumbuh menjadi individu
baru. Hal ini telah di buktikan oleh beberapa peneliti. Yang menyatakan bahwa
adanya pembelahan embrio mencit yang baru terdiri dari empat sel menjadi dua.
Tiap-tiap pembeelahan kemudian ditanam dalam ampula dari dua ekor tikus dan
masing-masing belahan ternyata tumbuh menjadi janin dan lahir. Sebaliknya jika
dua buah embrio yang masih berumur dua-tiga hari itu dibelah dan masing-masing
belahan dipertautkan kembali. Pada embrio campuran yang terdiri dari 8 sel
ditanam dalam induk betina mencit. Embrio ini tumbuh normal meskipun jumlah
selnya 2 kali embrio biasa. Tetapi waktu lahir menjadi mencit baru, terlihat
bahwa semua keadaan alat tubuhnya sampai pada besarnya individu.
Pada
wktu embrio memasuki uterus, jumlah sel telah mencapai 32 dan disebut morula.
Morula berkembang terus menjadi blastocyist yang mempunyai trophoblast.
Trophoblast mempunyai fungsi menyerap cairan yang mengandung nutrisi bagi
embrio. Meskipun telah ada penambahan cairan yang brarti penambahan volume,
tetapi zona pellucida masih bertahan dan membungkus seluruh tubah embrio.[4]
2.5.
Tanda-tanda Kehamilan
Ada dua aspek
terpisah yang menandai kehamilan.sapek pertama yang menunjukkan kehamilan
adalah tanda-tanda fisik di tubuh, seperti rasa mual-mual, lebih sering
kencing, dan pembuluh-pembuluh darah dipermukaan payudara membesar. Aspek kedua
berkenaan dengan penerimaan intelektual dan emosional atas kehamilan. Aspek
pertama bisa ditandai dengan perasaan gembira dan cemas, dan aspek
keduasebagian besar perempuan diwarnai dengan perasaan ambivalen.
Tanda
paling awal dari kehamilan adalah perasaan bahwa adanya benar-benar hamil.
Tanda awal lain adalah kelelahan. Meskipun sebagian perempuan merasa kuat,
mayoritas jika ditanya, akan mengakui dirinya didera perasaan lelah, keadaan
kelelahan ini disebut dengan narcolepsy.
Keterlambatan
menstruasi (Amennorhoea), selama dua minggu proses pembuahan,
seorang wanita yang mengalami keterlambatan menstruasi dan ini merupakan tanda
klasik kehamilan. Kehamilan memang menjadi penyebab paling umum dari Amennorhoea,
tetapi bukan satu-satunya .
Morning
sickness (mual-mual), banyak perempuan merasa sakit yang disebabkan
meningkatnya kadar hormon-hormon yang mengalir di dalam darah. Sebuah hormon
yang disebut human chorionic gonadotrophin (HCG) dihasilkan dalam aliran
darah, untuk menjaga persediaan estrogen dan progesteron serta untuk mencegah
masa menstruasi, dengan kata lain untuk memelihara kehamilan. Adanya HCG dalam
urin menunjukkan kehamilan. Meningkatnya kadar hormon ini boleh dikatakan
bersamaaan dengan timbulnya rasa mual bagi banyak perempuan, yang berkurang
sedikit lebih sedikit pada minggu ke 12-14. Meningkatnya hormon secara
tiba-tibadapat lansung menimbulkan efek pedih di lapisan perut, dan efek ini
berupa rasa mual-mual. Mual-mual ini berlansung lebih dari tiga bulan pertama
Selera
makan dan nyidam, perubahan selera makan dan kesukaan pada makanan-makanan
tertentu bisa jadi merupakan tanda-tanda pertama kehamilan dan bahkan terjadi
sebelum terlambat menstruasi. Teramt bisa jika perempuan hamil sangat menyukai
makanan dan minuman tertentu.
Sering
kencing (Micturition), ketika mulai membesar rahim menekan kandung kemih
yang terletak di dekatnya. Konsekuensinya, kandung kemih berusaha mengekuarkan
urin meskipun sedikit, dan banyak perempuan hamil merasa sering kencing satu
minggu setelah pembuahan.
Payudara
akan mengalami perubahan-perubahan saat kehamilan awal yaitu benar-benar
membesar bentuk payudara dibandingkan ketika paro kedua pada setiap siklus
menstruasi akibat rangsangan progesteron, pada puting juga mulai membesar dan
lebih gelap warnanya.[5]
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan diatas dapat
disimpulkan bahwa :
- Konseptus atau kehamilan adalah benda asing didalam tubuh betina yang merupakan hasil dari pembuahan sel ovum oleh sperma. Konseptus yaitu kata yang digunakan untuk menyebut semua produk jaringan hasil konsepsi-mudigah, janin, membran janin, dan plasenta.
- Terdapat lima tahapan dalam konseptus, yaitu ovulasi, perjalanan sel sperma, pembuahan sel telur. Pembelahan sel dan implantasi.
- Tanda-tanda kehamilan yaitu tanda-tanda fisik di tubuh, seperti rasa mual-mual, lebih sering kencing, dan pembuluh-pembuluh darah dipermukaan payudara membesar.
- Keahmilan pada manusia berlangsung rata-rata 266 hari (38 minggu) dari konsepsi, 40 minggu dari permulaan siklus menstruasi terakhir. Sedangkan pada banyak hewan pengerat (mencit dan tikus) mempunyai periode kehamilan sekitar 21 hari, sementara anjing kurang lebih 60 hari. Pada sapi, kehamilan rata-rata berlangsung 270 hari(hampir sama seperti pada manusia), pada jerapah kehamilan berlangsung sekitar 420 hari dan pada gajah kehamilan berlangsung lebih dari 600 hari.
3.2 Saran
Demikian
yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam
makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya,karena terbatasnya
pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan
judul makalah ini. Penulis banyak berharap para pembaca untuk memberikan kritik
dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan
makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya.Semoga makalah ini berguna bagi
penulis pada khususnya juga para pembaca pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Bloom
and Fawcet.1994. Buku Ajar Histologi
Edisi 12. Jakarta : EGC
Campbell.
2003. Biologi Edisi ke lima jilid 3. Jakarta: Erlangga
Pearce,
Evelyn C.2009. Fisiologi dan Anatomi
untuk Paramedis. Jakarta : EGC
Partodihardjo,
Soebadi. 1992. Ilmu Reproduksi Hewan. Jakarta: Mutiara Sumber Widya
Simkin, Penny,
P.T,dkk.1991.Panduan Lengkap Kehamilan,
Melahirkan dan Bayi. Jakarta :
Arcan
Stopperd, Muriam. 2002.
Kehamilan dan Kelahiran. Yogyakarta: Pustaka pelajar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar